Langkah sang pejuang hijrah cinta - Okeforisma

Okeforisma

Ngaji Itu Asik

Like Us On Facebook

test banner

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Wednesday 16 December 2015

Langkah sang pejuang hijrah cinta

Langkah Sang Pejuang Hijrah Cinta


Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Hay sobat muslim wa muslimah!



Siapa nih yang sedang jatuh cinta? Pernah jatuh cinta? Pengen jatuh cinta? (acungkan jari). Mungkin sebagian besar sobat sudah pernah merasakan yang namanya ‘jatuh’ cinta. Dari kata ‘jatuh’ berarti sakit yaa? Namun kebanyakan dari kita memiliki persepsi bahwa jatuh cinta merupakan sesuatu yang indah. Emang iya? Yang namanya jatuh pasti gak enak lah, termasuk jatuh cinta.

Kebanyakan dari mereka menanggapi hal ini wajar yang kemudian diwujudkan dengan muslihat setan yang bergelar ‘pacaran’. Padahal secara gamblang Allah telah menjelaskan dalam QS. Al-Isra’:32 yang artinya : 
          “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.”. Nggak bisa dipungkiri bahwa pacaran merupakan gerbang menuju perzinaan.

Kalo jatuh cinta itu, harusnya baca istighfar Sob! Dan berdoa pada Yang Kuasa agar mampu berlepas dari jerat cinta yang belum halal itu. Bukan malah kegirangan sampai kagak ketulungan. Tapi..
Hmm.. Pura-puranya kagak denger pas Allah melarang pacaran. Gantian pas disakitin bilangnya. “Yaa Allah.. Aku kenapa? Kenapa Kau berikan sakit hati ini padaku? Apa salahku?” Alay ya??
Patah hati. Saat usia menginjak remaja, problematika inilah yang sering terjadi pada mereka. Kadang bisa membuat remaja frustasi hingga mencampakkan logikanya, sampai-sampai ada yang ‘bunuh diri’, Naudzubillahimindzalik.

Sebagai remaja islam, sang pembaharu ummat pantang dong bunuh diri. Apa lagi cuma gegara hal percintaan. Remaja islam pasti pernah patah hati, karena mereka juga pernah jatuh cinta.  Tapi penyikapannya beda. Patah hatinya harus menjadi bahan introspeksi. Ternyata ada rencana Allah yang indah di balik pedihnya patah hati. Allah ingin menunjukkan bahwa ‘si doi’ bukanlah yang terbaik, atau ingin menghindarkan kita dari dosa-dosa akibat pacaran ataupun jatuh cinta. Patah hati orang yang pacaran sama yang kasmaran biasa tanpa pacaran, beda loh!

Memang saat jatuh cinta terkadang tanpa memakai logika. Yang semula cerdasnya minta ampun, pikirannya jadi cetek karena jatuh cinta. Jatuh cinta tak hanya menjangkiti kaum awam yang tak tahu cara yang benar dalam menyalurkan cinta. Terkadang menimpa para aktivis dakwah yang kebanyakan sudah mengerti tentang ‘adab jatuh cinta’. Sampai-sampai, bagi mereka yang sedang futur, penyikapan atas cintanya hampir keluar dari koridor syar’i. Naudzubillahimindzalik.

Kembali ke patah hati. ‘weh?’ Apasih yang dilakukan saat patah hati? Yang pertama, ingat! Siapa sih yang ngasih ‘cinta’? yak betul Allah lah sang pemberi cinta. Cinta pada Allah adalah cinta yang tingkatannya tertinggi, sedangkan kecintaan pada makhluk adalah cinta terendah. Maka dari itu, cinta yang diberikan Allah dalam keadaan fitrah itu haruslah digunakan dalam rangka beribadah pada Allah dan tidak untuk maksiat kepadaNya. Cinta pada Allah dan rasulNya harus melebihi cinta selain keduanya. Bila mencintai makhlukpun, harus didasari cinta karena Allah.

Yang kedua, Terima Kenyataan! Yang menurut kita baik belom tentu baik loh di mata Allah. Yook dibuka lagi Qur’annya surat Al Baqarah ayat 216. Husnudzon aja sama ketetapanNya.
Cintai Allah dulu. Dan ketika patah hati, kembalikan semua urusan pada Allah.

Patah hati? Mah sama gitu rasanya. Yang beda penyikapannya. Yang cantik, yang ganteng, yang sholih, yang sholihah, yang cerdas pasti bijak dalam menyikapinya. Lalu, lakukan taubat nasuha! Berhenti dari kemaksiatan dan menyesali akan kemaksiatan tersebut, lalu perbanyak ibadah dan dzikrullah.

Intinya, semoga kita mampu menyikapi patah hati dengan bijak. Dan semoga patah hati yang kita alami malah menjadi bahan koreksi bagi kita.

Sekian yang bisa kami sampaikan. Tema ini sebenarnya terlalu mainstream. Sering sekali diangkat dalam forum diskusi, artikel, maupun kajian remaja. Tapi nggumunnya hanya sedikit yang peka. Peka banyak dong, sob!!

Salam hijrah!! Keep Istiqomah wa Hamasah!


Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here